Islam

2 Tata Cara + Bacaan Niat Mandi Wajib Terbaru dan Lengkap

×

2 Tata Cara + Bacaan Niat Mandi Wajib Terbaru dan Lengkap

Sebarkan artikel ini
niat mandi wajib terlengkap

Niat mandi wajib adalah sebuah niat yang harus dikerjakan karena merupakan bagian dari rukun mandi wajib. Dengan demikian mandi wajib menjadi tidak sah jika tidak disertai dengan niat.

Oleh karena itu penting tentunya bagi siapa saja yang akan melakukan mandi wajib untuk mengetahui niat yang baik dan benar sesuai ketentuan yang dianjurkan.

Namun sebelumnya penting juga mengetahi tentang hal apa saja yang menjadikan seseorang wajib melakkukan mandi wajib.

Oleh sebab itu oketizen akan membahas tuntas masalah mandi wajib mulai dari hal apa yang mewajibkan seseorang harus mandi wajib, niat mandi wajib bagi wanita yang sudah selesai dari haid, nifas, melahirkan atau juga pria mapun wanita yang sudah melakukan hubungan badan dll.

Kapan Muslim Harus Melakukan Mandi Wajib

Ada beberapa kondisi yang mewajibkan muslim harus mandi wajib yaitu sebagai berikut :

Berlaku bagi pria dan wanita

Pertama : Setelah keluarnya air mani.

Perlu kita ketahui bahwa apun penyebabnya keluar mani tersebut semua wajib melakukan mandi wajib. Seperti cara keluarnya dengan mimpi atau disengaja, wanita dan laki laki muslim harus melakikan mandi wajib.

إِنَّمَا الْمَاءُ مِنَ الْمَاءِ

“Sesungguhnya (mandi) dengan air disebabkan karena keluarnya air (mani).” (HR. Muslim no. 343)

Kedua : Setelah Melakukan hubungan badan suami istri

إِذَا جَلَسَ بَيْنَ شُعَبِهَا اَلْأَرْبَعِ, ثُمَّ جَهَدَهَا, فَقَدْ وَجَبَ اَلْغُسْلُ

“Jika seseorang telah benar-benar melakukan hubungan intim dengan istrinya lantas bertemu dua kemaluan, ia diwajibkan untuk mandi.” (Muttafaqun ‘alaih, HR. Bukhari, no. 291 dan Muslim, no. 348)

Ketiga: Orang yang meninggal dunia

اغْسِلْنَهَا ثَلاَثًا أَوْ خَمْسًا أَوْ أَكْثَرَ مَنْ ذَلِكَ إِنْ رَأَيْتُنَّ ذَلِكَ بِمَاءٍ وَسِدْرٍ

“Mandikanlah dengan mengguyurkan air yang dicampur dengan daun bidara tiga kali, lima kali atau lebih dari itu jika kalian anggap perlu dan jadikanlah yang terakhirnya dengan kafur barus (wewangian).” (HR. Bukhari, no. 1253 dan Muslim, no. 939).

Berlaku Khusus bagi wanita

Pertama : Setelah selesai masa haid

Hail ini sesuai dengan ketentuan yang bersumber dari hadits Nabi Muhammad SAW.

(فَإِذَا أَقْبَلَتْ الْحَيْضَةُ فَدَعِي الصَّلَاةَ وَإِذَا أَدْبَرَتْ فَاغْتَسِلِي وَصَلِّي  (رَوَاهُ الْبُخَارِيّ

Artinya, “Bila keadaan haidl itu datang maka tinggalkanlah shalat. Bila ia telah pergi maka mandi dan shalatlah,” (HR Bukhari dari Sayyidah Aisyah R.A).

Keuda : Setelah Melahirkan (disebut juga dengan Wiladah)

Ketiga: Setelah selesai nifas

baca juga: niat sholat subuh lengkap latin dan terjemah

niat mandi wajib terlengkap

Niat Mandi Wajib Lengkap Untuk Semua Kondisi (haid, wiladah, nifas, junub, keluar mani dll)

Bagi yang baru belajar tentang niat mandi wajib, maka cukuplah dengan menghafalkan niat dibawah ini. Bagi orang yang junub (keluar mani atau setelah hubungan suami istri), haid maupun nifas.

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَكْبَرِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى

Latin: “Nawaitul ghusla liraf’il hadatsil akbari fardhan lillaahi ta’aalaa.”
Terjemah Indonesia: “Aku niat mandi wajib untuk menghilangkan hadas besar karena Allah SWT”

Bagi yang masih sulit berniat dengan bahasa arab diatas, bisa juga dengan bahasa daerahnya masing-masing seperi sunda, jawa, batak dll.

Contoh niat mandi wajib dalam bahasa Sunda: “Niat abdi adus (mandi wajib) ngaleungitkeun hadas ageung fardlu karena Allah Ta’aala””

Ada juga niat mandi wajib yang lebih spesifik, yaitu ditentukan jenis hadas besarnya, maka niatnya adalah sebagai berikut:

    1. Niat Mandi Wajib Setelah Haid

      نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَكْبَرِ مِنَ الحَيْضِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى
      “Nawaitul ghusla liraf’il hadatsil akbari minal haidhii fardhan lillaahi ta’aalaa.”
      Artinya: “Aku niat mandi wajib untuk menghilangkan hadas besar sebab haid karena Allah SWT”

    2. Niat Mandi Wajib Setelah Berhubungan

      نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ اْلحَدَثِ اْلأَكْبَرِ مِنَ اْلِجنَابَةِ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى
      “Nawaitul ghusla liraf’il hadatsil akbari minal janaabati fardhan lillaahi ta’aalaa.”
      Artinya: “Aku niat mandi wajib untuk menghilangkan hadas besar sebab junub karena Allah SWT”

    3. Niat Mandi Wajib Nifas

      نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَكْبَرِ مِنَ النِّفَاسِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى
      “Nawaitul ghusla liraf’il hadatsil akbari minan nifaasi fardhan lillaahi ta’aalaa.”
      Artinya: “Aku niat mandi wajib untuk menghilangkan hadas besar sebab nifas karena Allah SWT”

    4. Niat Mandi Wajib Setelah Melahirkan

      نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَكْبَرِ مِنَ الوِلَادَةِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى
      “Nawaitul ghusla liraf’il hadatsil akbari minal wilaadati fardhan lillaahi ta’aalaa.”
      Artinya: “Aku niat mandi wajib untuk menghilangkan hadas besar sebab melahirkan karena Allah SWT”

baca juga : Banyak yang Keliru, Inilah Niat Sholat Dhuha yang Lengkap dan Benar

Tata Cara Mandi Wajib Yang Paling Mudah Dilakukan

Jika orang awam yang baru belajar membaca tata cara mandi wajib kemudan mendapatkan banyak artikel tentang tahapan madni wajib yang berbeda antara satu dengan yang lainnya, maka jangan bingung dan heran.

Itu karena mensatukan antara yang fadlu (yang wajib dilakukan dalam mandi) dan yang hanya sifanya sunnah dalam mandi.

Untuk memudahkan para pembaca yang masih awam, berikut ini adalah tahapan mandi wajib yang sederhana yang merupakan rukun dari mandi wajib itu sendiri.

Bersumber dari Kitab Safînatun Najaa ada 2  hal yang menjadi rukunnya mandi besar.

Jadi dengan melakukan kedua 2 tahapan ini dengan bernar maka mandi wajib anda sudah sah:

فروض الغسل اثنان النية وتعميم البدن بالماء
Artinya: “rukunnya (Fardlu) mandi ada 2, yakni :

  1. Niat
    Niat mandi besar yang dibacakan yaitu niat yang tertera diatas. Adapun waktunya yaitu ketika dimulainya mandi, yakni bersamaan dengan saat dimulainya membasuh bagian kepala (badan paling atas) atau mulai dari kaki (badan paling bawah).
  2. Meratakan air ke seluruh tubuh
    Perlu digarisbawahi, andai saja ada sedikit dari bagian tubuh belum terkena oleh air, maka mandi wajibnya belum dianggap sah, jika mandinya tidak sah maka orang tersebut masih dianggap dalam keadaan berhadats besar.Dengan demikian dalam pelaksanaannya perlu teliti dan berhati-hati supaya jangan sampai ada bagian dari tubuh yang tidak terkena air. Terutama bagian yang agak sulit seperti daun telinga bagian belakang juga depannya, kulit yang terletak  di bawah kuku panjang, selangkangan, sela-sela jari dan lainnya.

Kedua tahapan diatas adalah tata cara mandi wajib yang paling pokok dari tahapan mandi wajib.

Tentu akan lebih baik lagi dan lebih sempurna jika ditambahkan dengan sunah-sundah dalam mandi wajib yang akan dibahas dalam artikel berikutnya.

Semoga membantu…

error: PROTECTION!